Aniliena
Hobby saya adalah nonton. Nonton apa saja .. terutama film, apalagi film import. Maaf, bukan mengecilkan film-film buatan lokal, ada kok beberapa film lokal yang sangat saya senangi dan memberikan kesan yang dalam, tapi entah kenapa, saya selalu mendapat greget yang lebih pada film-film garapan luar. Sekali lagi maaf buat yang fans berat film Indonesia ya.
Selain film saya juga hobby nonton tv-series. Apapun genre-nya. Nah kali ini, saya ingin coba-coba mereview beberapa tv-series yang pernah saya tonton dengan tahun tayang yang berbeda. Karena ini adalah blog pribadi saya, maka list tv-series berikut tentunya berdasarkan versi saya ya, dan tanpa urutan rangking. Acak saja.


1. CSI
Atau Crime Scene Investigation. Genrenya sudah pasti mysteri, thriller plus drama. Suka yang CSI:New York sih, ga tahu juga, mungkin karena lebih sering nonton yang seri ini ya di Fox Crime. tapi basicnya saya suka semua seri CSI :, baik yang Miami, New York atau Las Vegas. episode berapapun. Nontonnya pun ga perlu berurutan tiap episode karena tetap bisa dinikmati, walopun jadi sedikit lost character ya. Serial ini menceritakan para polisi-polisi cerdas yang memecahkan teka teki pembunuhan dari bukti-bukti fisik, entah itu bukti lokasi, bukti korban atau bukti tersangka. Kerennya itu cara mencari bukti-bukti fisiknya itu pake science, pake-pake uji laboratorium canggih gitu. Ngeliatnya itu loh keren.


2. Mac Gyver
Ingat CSI: jadi teringat serial TV yang tema-temanya memerangi kejahatan. Si Om Mac Gyver. Siapa ya dulu pemerannya? Kalo ga salah Richard Dean Anderson ya, wah ini cowok cakep pasti dah jadi opa-opa ya, hehe :p
Senjata andalannya cuma pisau lipat yang selalu dibawanya kemana-mana dan otak yang cerdik banget. Dia bisa menyulap barang-barang sederhana disekitarnya menjadi alat perlawanan. Jadul banget ini film, jaman saya esde. dan gara-gara si om ini, saya jadi penasaran pengen buka pintu atau laci yang terkunci dengan sebuah peniti atau jepit rambut. Tapi.... tentu saja tidak pernah berhasil. Yang ada, peniti atau jepit rambut tadi justru nyangkut di lubang kunci. hahaha


3. Full House
Ini juga salah satu serial jadul. Genrenya Family-Sitkom. Tokoh yang jadi terkenal karena serial ini adalah si kembar Mary-Kate dan Ashley Olsen. Tau kan? Serial ini menceritakan seorang duda yang membesarkan tiga anak perempuannya dibantu dengan kedua temannya, semenjak istrinya tewas ditabrak pemabuk. Drama yang mengharu biru sebenarnya dibalik kekonyolan setiap tokohnya. Ditambah akting si kembar yang saling berbagi peran, yang ngegemesiiiiiinn, membuat saya jadi ingin punya anak perempuan kembar begitu. 


4. Desperate Housewives
Jatuh cinta pertama kali sama serial ini ya waktu masih jaman kuliah, waktu masih jamannya ngelemburin tugas kuliah. Dan umumnya teman lembur untuk anak-anak kuliahan seperti saya ya kalo ga cemilan dan kopi ya radio atau tv :).
Jadi, suatu malam ketika lembur, serial ini tayang perdana di salah satu stasiun TV swasta, RCTI kalo ga salah, dan langsung mengubah titik fokus saya :p. 
Film seri ini mengisahkan tentang persahabatan emapt wanita yang tinggal di sebuah pemukiman bersama dengan keluarga dan tetangga mereka. Konfliknya sih seputar kehidupan mereka berempat, ibu-ibu yang rempong dengan segala urusan rumah tangganya masing-masing, mungkin itu sebabnya serial ini dijudulin desperate housewives ya.
Basicnya sih bergenre drama, tapi ada bumbu thrillernya juga, ada komedinya, ada misterinya. Ada empat tokoh disini, dan semuanya saya suka, karena punya karakter penokohan yang kuat dan berbeda satu sama lain.
Ada Susan Delfino (Teri Hatcher) seorang janda dengan satu anak perempuan -yang nantinya di session berikutnya menikah lagi kemudian memiliki satu orang laki-laki- dengan segala kecerobohannya yang menyebabkan ia memiliki banyak konflik yang dihadapi.
Lynette Scavo (Felicity Huffman), wanita karir yang cemerlang hingga saat ia harus memilih antara karirnya atau menjadi ibu rumah tangga atas permintaan suaminya. Konflik si ibu ini ya pergolakan hati antara mencoba menjadi ibu super bagi empat anaknya dan kerinduan akan karirnya.
Lalu ada si Bree Van de Kamp (Marcia Cross) si ibu rumah tangga yang perfeksionis menurut saya, dia anggun, dan modern dan teratur dan disiplin, dan pandai memasak dan berkebun. tapi justru karena sifatnya inilah yang sering menimbulkan konflik antara ia dan kedua anaknya. Di season-season berikutnya Bree akan lebih mengalami konflik percintaan dengan berbagai pria.
The last but not least, tokoh yang suka bikin saya geleng-geleng kepala karena ulah konyolnya adalah Gabrielle Solis (Eva Longoria), sekilas mantan model papan atas ini adalah wanita paling beruntung sedunia, selain tenar, suaminya juga pengusaha yang kaya raya dan selalu menuruti keinginan Gaby. Tapi rupanya si nyonya cantik yang gila belanja ini adalah sosok wanita yang kesepian, jadi konflik perselingkuhan selalu jadi konflik utama dalam rumah tangga Gaby.
Season terakhir yang saya tonton kemaren di putar di StarWorld, tapi karena nontonnya loncat-loncat, jadi kurang begitu menyimak alur cerita season yang katanya bakal jadi season final ini. Maklum, sudah dikalahkan dengan Disney Junior (-.-)

5. Charmed
Dari 8 season dari serial ini yang diproduksi, saya cuma nonton sampai season kedua, karena yah...serial ini tidak ditayangkan lanjutannya di stasiun TV lokal dan kala itu saya belom punya TV yang berbayar. Nasiiib lah.
Jadi, serial garapannya Aaron Spelling (kalo ga salah ya) ini, berkisah tentang 3 bersaudari yang mempunyai kekuatan sihir baik atau supernatural warisan dari ibunya. Ada Prue, Piper sama Phoebe. Phoebe kalo ga salah lagi, diperanin sama Alyssa Milano. Diantara ketiga kakak beradik ini, yang saya senangi adalah si bungsu Phoebe. Dia ini karakternya spontan dan periang. Kekuatannya adalah dapat melihat kejadian di masa lalu, masa sekarang dan masa depan melalui benda yang di sentuhnya. Kelihatannya dari 3 kakak beradik tadi, kekuatan supernatural yang punya kemungkinan berkembang adalah kekuatan milik Phoebe, mungkin sih... tapi saya juga kurang tahu, kekuatan Phoebe akan menjadi seperti apa. Yah, seandainya saya bisa menyimak serial ini sampai habis ya...


6. Game of Thrones
Nah... Kalo serial yang ini lagi anget-anget nya nh. Diputar di HBO, tapi karena TV berbayar saya tidak menayangkan HBO, jadi saya menikmati serial ini melalui adik saya yang rajiiiiinnn sekali mendowload tiap season serial ini. Thanks ya ndul.
Genrenya Epic / Mediaval Fantasy Drama. Jadi, sudah bisa ditebak ya, serial ini ga ada sangkut pautnya dengan sejarah kerajaan manapun. Apalagi sejarah kerajaan-kerajaan Indonesia. hehe.
Serial ini diadaptasi dari novel fantasy George R.R Martin berjudul A Song of Ice and Fire. Novelnya sudah rilis 5 dari 7 novel. wewh!! orang luar nih memang doyan bikin novel panjang-panjang ya dan ada yang lebih panjang lagi dari Harry Potter rupanya. Novel yang ke 6 sendiri kabarnya sedang di tulis sama opa George. Sementara di HBO serial ini sudah memasuki season ke 3. Well opa...yang semangat yaaaa....

Dari sekian TV series yang saya tonton, serial ini lah yang memiliki jumlah karakter terbanyak. Menurut saya, hampir semua tokoh di serial ini adalah tokoh utama yang saling memperebutkan kekuasaan. Pusing pusing deh kalo masih awal-awal nonton. Mata dan telinga harus fokus. 
Garis besarnya sih ada dua keluarga bangsawan besar. Stark sama Lannister. Di season awal diceritakan Lord Eddard "Ned" Stark memiliki 5 orang anak dari istrinya Catelyn Tully, yaitu Robb yang tertua, si cantik Sansa, si tomboy Arya, si petualang Bran dan Rickon si bungsu, dan 1 anak di luar nikah bernama Jon Snow. Ke 6 anak-anak Ned Stark ini akan saling terpisah sepanjang episode dan memiliki alur cerita sendiri-sendiri yang saling berhubungan. Sementara keluarga Lannister terdiri atas Queen Cersei Lannister yang menikah dengan King Robert Baratheon (sahabat Nedd Stark), kembarannya Jaime Lannister dan si bungsu Tyrion Lannister yang bertubuh pendek dan sering di anak tirikan.
Konflik mulai terjadi ketika Ned Stark yang ketika itu menjabat sebagai penasehat King Robert mengetahui fakta bahwa anak tertua King Robert dan Queen Cersei, Joffrey Baratheon, bukanlah anak kandung King Robert, melainkan anak hasil hubungan gelap bahkan terlarang antara Queen Cersei dan kembarannya Jaime Lannister. Konspirasi pun dimulai, King Robert terbunuh ketika sedang berburu, dan Ned Stark akhirnya dipenggal kepalanya oleh King Jeoffrey yang saat itu sudah naik tahta menggantikan ayahnya. Nah, kematian Ned Stark inilah yang akhirnya memicu perebutan tahta. Ada kakak beradik Stannis Baratheon dan Renly Baratheon yang saling mengklaim tahta, ada juga Robb Stark yang menuntut balas atas kematian ayahnya. Ada pula Viserys dan Daenerys dari klan Targaryen, kakak beradik klan sebelum Baratheon, yang ingin merebut kembali tahta milik ayah mereka yang tewas dibunuh Jaime Lannister. 
Baru season awal tuh. Belom lagi konflik yang dihadapi ke 6 anak-anak Ned Stark sepanjang season. Robb Stark bersama ibunya Catelyn Tully yang menuntut keadilan atas kematian Nedd Stark. Sansa Stark yang tertawan di Kings Landing ( baca : istana ) sebagai tunangan King Jeoffrey. Arya Stark yang melarikan diri dari Kings Landing ketika ayahnya dipenggal, kemudian bertemu dengan berbagai macam penyelamat. Juga ada Bran Stark yang jadi lumpuh karena di dorong oleh Jaimie Lannister dari menara ketika Bran secara tak sengaja melihat perselingkuhan Jaime dan kakaknya Queen Cersei. Juga ada perjalanan Daenerys Targaryen yang dikenal sebagai "the mother of dragon" yang mencari dukungan untuk merebut kembali tahta ayahnya. Disebut demikian, karena perempuan satu ini tahan terhadap api dan bisa menetaskan 3 telur naga, yang dipercaya sudah tidak ada lagi.
Oiya..juga ada petualangan Jon Snow, anak diluar nikah Ned Stark yang memutuskan bergabung dengan pasukan Night Watch, pasukan yang menjaga tembok paling utara dunia dari pemberontak the Wildlings, suku asli daerah utara dan dari makhluk-makkluk layaknya zombie, White Walkers yang dipercaya sudah tidak ada lagi.
Jadi, saya gemeeeessss liat serial ini. Semua orang saling berebutan tahta, berperang disana sini, padahal ada yang lebih layak diperangi, yaitu white walkers. Gile, itu di awal season 3, pasukannya white walkers banyak amat. Kapan ya, manusia-manusia di Kings Landing pada sadar.


7. Revenge
Kalo yang ini temanya balas dendam, dah kelihatan juga sih ya dari judulnya. Psychological thriller and misteri drama.
Berkisah tentang seorang anak gadis bernama Amanda Clarke (Emily VanCamp), yang secara terpaksa melihat ayahnya David Clarke ditangkap dan dituduh sebagi teroris sebuah pesawat terbang yang jatuh di suatu kota Hamptons. Waktu berlalu, si gadis kecil tadi tumbuh dewasa hingga ia akhirnya mengetahui adanya konspirasi dibalik tuduhan teroris terhadap ayahnya. Apalagi begitu Emily mengetahui, bahwa ayahnya pada akhirnya tewas terbunuh di penjara. Selanjutnya mudah ditebak, ia berniat membalas dendam terhadap siapapun dibalik konspirasi kasus pembunuhan ayahnya dan merubah namanya menjadi Emily Thorne. Tujuannya adalah keluarga Grayson dan semua orang yang terlibat membantu keluarga Grayson.
Yang membuat saya suka serial ini adalah, tokoh Emily Thorne, yang hendak membalaskan dendam ketidakadilan yang diterima ayahnya, bukanlah tokoh menye-menye, yang sangat baik hati dan berhati bening lho. Emily itu tangguh, kuat, cerdik tapi juga licik. Dia tidak segan menggunakan cara-cara yang kotor untuk mencapai tujuannya, termasuk membunuh. Keren ya. Upss. Hahaha... . Emily, selain menggunakan taktik yang licik untuk mendekati keluarga Grayson, dia juga melengkapi perlengkapan pengintainya dengan bantuan Nolan Ross . Pengusaha IT yang juga cukup dikenal dekat dengan keluarga Grayson.
Selain itu, konfil dan intrik yang dihadirkan diluar perkiraan semua deh. Agak susah menebak ending di setiap episode nya, apalagi dibumbui dengan scene romantis antara Emily Thorne dengan anak salah satu keluarga Grayson, Daniel Grayson dan antara kisah cinta masa kecil Emily Thorne ataau Amanda Clarke dengan James Potter. Plus, bumbu perselisihan sengit antara Emiliy dengan Victoria Grayson, Ratu di istana Grayson.


8. Glee
Yang pernah nonton atau tau Glee yang versi movie nya pasti ga asing lah dengan Glee yang versi TVseries ini. Filmnya sempat booming kok. Genrenya drama komedi musikal.
Serial ini menceritakan tentang klub paduan suara disebuah sekolah yang bersaing di lomba paduan suara. Awalnya klub ini di underestimated sama pihak sekolah dan oleh siswa-siswanya juga, tapi oleh seorang guru bahasa Spanyol yang ternyata memiliki jiwa musikal berusaha membangkitkan kembali kejayaan klub paduan suara sekolah Glee. Konflik-konfliknya berkisar antara hubungan sesama anggota klub, yah sisi seksualitasnya dan isu sosial sih yang ditonjolkan. Ada sih beberapa plot cerita yang tidak saya sukai, yaitu soal seks bebas, pasangan homo dan lesbi, tapi yah, kita ambil tayangan yang menghiburnya saja ya. Karena yang menarik dari tiap episodenya, karena ini drama musikal, tentu saja performance nyanyinya dong. Hampir tiap episode para anggota Glee membawakan lagu-lagu Top Hits, baik yang lagi hot-hotnya di chart manca atau lagu-lagu lawas. 
Tokoh favourite... mmmmm... ga ada sih ya. Soalnya semuanya suka. Soalnya semuanya punya suara yang bagus. :))


9. The X-File
Masih ingat Fox Mulder sama Dana Scully? Mereka berdua ini agen FBI yang menyelidiki berbagai kasus yang tidak terselesaikan. Alias bersifat supernatural. Fox Mulder adalah tokoh yang mempercayai keberadaan alien dan dunia paranormal. Sedangkan Scully yang berlatar belakang medis dan aslinya itu ilmuwan sengaja dipasangkan dengan Mulder oleh pihak tertentu untuk menghentikan apapun yang dikerjakan Mulder. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, dengan tingkat chemistry persahabatan yang kuat, Scully yang awalnya tidak mau menerima hal-hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, akhirnya mulai membuka pikirannya.
Genrenya apa ya ini, science fiction drama mungkin ya. Serial jadul, ada yang ingat ga ya ini dulu tayang dimana. RCTI kah? Yang jelas saya suka serial ini, soalnya ya itu... kalo dah agen-agenan, kok kayanya keren ya.. apalagi kalo agen pertamina, hahaha...

Jadi, demikian sembilan list TV series pilihan saya ya... semoga bisa jadi tulisan yang mengingatkan bahwa serial-serial ini meskipun kita tahu asli fiksi, tapi kesan dan pesan yang baik yang hendak disampaikan bisa kita ambil hikmahnya ya.

Aniliena


Saya sukaaaa sekali Rainbow Cake yang sedang ngetrend sekarang ini. Kue berlapis warna warni seperti warna pelangi itu selain bentuknya menarik dengan layer lapis yang sampai 6-7 lapis dan dilapisi butter creeam, rasanya dimulut juga lembuuuttt sekali. Tapi di kota saya untuk membeli cake pelangi ini dibandrol harga yang menurut saya cukup mahal untuk satu slice saja. Terkadang saya jadi mundur teratur kalo sudah melihat harga yang dipajang untuk satu slice Rainbow Cake di toko-toko roti ternama, padahal asli, saya sudah ngeces. hahaha....
mau bikin sendiri, hehehe... saya akui saya malas, karena meskipun proses pembuatan adonannya mudah, namun butuh kesabaran untuk memanggang satu persatu lapis cake. kemudian menyusunnya jadi tumpukan cantik. Ah, saya kurang sabar, apalagi, anak laki-laki saya nantinya akan ikut membantu, hehehe..

Lalu kemudian, saya menemukan resep kue seperti Rainbow Cake, bedanya, kue yang satu ini dikukus dan tidak perlu dikerjakan selapi demi selapis. Judul asli resep itu sebenarnya "Zebra Rainbow" yang saya temukan di salah satu majalah "PARAS" milik emak saya. Namun saya lupa, pada edisi yang keberapa. 

Percobaan dimulai.
Percobaan pertama gagal, hahaha. dikarenakan ketika adonan kue sudah masuk kukusan, saya tidak mengecek ketersedian gas di kompor saya. Hasilnya, ketika adonan baru dikukus 10 menit, kompor saya mati karena kehabisan gas, tentu saja, sudah dipastikan hasilnya bukan? Zebra Rainbow kukusan saya bantat. :p
Percobaan kedua, alhamdulillah sukses, walo ternyata setelah jadi, warnanya jadi kurang nge-Rainbow, hehe. bahkan kata salah satu om saya yang kebetulan datang dan mencicipi berujar colournya seperti kaos kaki milik om saya. hahaha.. komentar ini saya terjemahkan sebagai gurauan, karena saya yakin, rasanya tidak seperti kaos kaki.

Berikut saya share resep "Bukan Rainbow Cake" yang berjudul asli "Zebra Rainbow"
Bahan  :
- 3 butir telur ayam
- 125 gr gula pasir
- 100 gr tepung terigu
- 25 gr tepung maizena
- 100 ml susu cair
- 1 sdt pasta vanili
- 1 sdt SP (cake emulsifier)
- Pewarna merah, kuning, hijau, biru dan ungu

Cara Membuat :
1. Siapkan dulu loyang bulat berdiameter 16 cm, oles tipis dengan mentega, alasi dengan kertas roti, kemudian olesi kembali dengan mentega tipis-tipis.
2. Kocok telur, gula, SP dan pasta vanili sampai putih mengental
3. Masukkan teung terigu dan tepung maizena yang telah diayak menjadi satu lalu tuang susu cair, aduk rata
4. Bagi adonan menjadi 5 bagian dan masing-masing beri pewarna
5. Tuang adonan 2 sdm adonan merah di tengah-tengah loyang, lalu tuang 2 sdm adonan biru tepat ditengah-tengah adonan merah.
6. Tuang 2 sdm adonan hijau ditengah adonan biru.
7. Tuang 2 sdm adonan ungu ditengah adonan hijau, lalu tuang 2 sdm adonan kuning ditengah adonan ungu. begitu seterusnya hingga semua adonan habis.
8. Kukus dalam dandang pengukus selama 25 menit. Setelah uap panas hilang keluarkan dari loyang.

Oiya, sebelum adonan masuk pengukus, panaskan terlebih dahulu dandang pengukus, jadi adonan tidak menunggu lama sebelum dimasukkan ke pengukus. Alasi tutup dandang dengan serbet bersih dan jangan membuka tutup dandang sebelum kue matang. 

Selamat mencoba, semoga warnanya cantik tidak seperti punya saya yaa...
Labels: 0 comments |
Aniliena
Minggu pagi kemaren, saya dan suami berniat merapikan kembali isi lemari pakaian kami sekaligus memilah pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai oleh kami lagi namun masih layak pakai. Nantinya pakaian-pakaian bekas pakai kami itu akan diberikan kepada siapapun yang mau memakainya dan akan kami drop ke rumah mertua saya. Biasanya pakaian-pakaian suami saya berupa kaos, kemeja dan celana panjang akan turun pakai ke adik-adik suami saya. Yah, adik beradik suami saya berjumlah 4 orang dan semuanya laki-laki, jadi barang yang turun temurun seperti ini pastinya sudah menjadi hal yang biasa di keluarga kami. Sementara pakaian bekas pakai saya akan diberikan kepada siapapun yang suka. Karena saya tidak punya adik perempuan tentu saja tidak berlaku hukum turun temurun seperti suami saya J

Kami mulai membongkar dan merapikan isi lemari kami pukul 9 pagi dan selesai pukul 10 pagi, dibantu
dhimas, tentu saja. Anak laki-laki saya ini dengan senangnya membantu melipat dan memasukkan pakaian
yang hendak kami eksekusi kedalam kardus air mineral. Dengan hasil yang justru semakin berantakan tentu saja, hahaha. Tapi tak apa, yang penting niat dan tujuan anak laki-laki kebanggan saya ini sudah benar, bukan?

Alhasil, terkumpulah beberapa kaos santai milik suami yang sudah kekecilan, beberapa kemeja dan celana kain panjang, ditambah beberapa kaos berlengan pendek dan pakaian muslimah milik saya yang sudah sesak bila dipakai, celana jeans yang sudah terlalu ketat dan sebuah kebaya. Selesai itu saya mandi dan segera bersiap-siap untuk ke rumah mertua saya.
Selasai mandi dan hendak mengepak kardus, tiba-tiba datang ibu saya mengatakan kalau kardus kami masih muat diisi beberapa pakaian lagi, ada beberapa pakaian muslimah milik ibu yang sudah tak terpakai lagi. Alhamdulillah, bertambah lagi jumlah pakaian perempuan yang bisa disumbangkan. Kemudian saya dan ibu saya pergi kekamar beliau dan mulai memilah-milah pakaian yang hendak disumbangkan beliau. Selesainya, ibu saya kemudian mengeluarkan 2 model gamis yang seingat saya baru dipakai beliau sekali.

“yg itu mw ikut dikarduskan juga, ma?” tanya saya
“nggg...”beliau ragu sejenak, “keliatannya malah muat ke kamu. Buat kamu ja.”

Saya terperangah, tapi senang. Hehe. Gamis-gamis milik ibu memang selalu saya suka. Modelnya sederhana tapi bersahaja dan tetap modis. Akhirnya saya coba kedua gamis tadi dan alhamdulillah pas! Pas modelnya, pas pula dengan kebutuhan saya. Saya memang berniat untuk membeli 1 buah gamis lagi nanti. Apa ibu saya punya kemampuan membaca pikiran ya?

Setelah mengucapkan terimakasih sambil mesem-mesem kegirangan saya segera ke kamar saya dan menunjukkan kepada suami saya. Reaksi pertama suami saya jelas hanya tersenyum. Reaksi kedua cuma bilang “rejeki”. Iya!! Rejeki ini namanya. Rejeki yang datang sebagai balasan dari niat bersedakah yang baru sebatas niat, yang belum sampai ke tangan yang membutuhkan.

Setelah lewat beberapa hari dari hari Minggu itu, saya dan suami, sedang mengobrol di ruang kerja suami saya yang masih menumpang di garasi milik Bapak saya. Obrolan kami ketika itu, seingat saya, tentang keinginan kami pergi berumrah. Lalu kami menyinggung soal rejeki yang datangnya selalu dari arah yang tidak pernah kita duga-duga. Wujudnya pun bisa bermacam-macam. Peristiwa hari Minggu itulah bukti nyatanya. Bukti yang sangat kecil diantara kuasa Allah Swt. Kami jadi teringat tausyiah ust. Yusuf Mansur yang selalu mengutamakan konsep sedekah. Dengan sedekah membuat kita jadi dimudahkan oleh Allah Swt untuk mendatangkan rejeki berikutnya. Ini rupanya yang hendak disampaikan beliau mengenai rahasia mulia dalam seni mencari rejeki.

Alhamdulillah.
Di penghujung hari Minggu itu, kami semua mendapat balasan langsung dari niat kami. Saya memperoleh gamis milik ibu saya yang sudah kesempitan. Suami saya mendapatkan oleh-oleh kaos santai dari adik saya yang pulang jalan-jalan dari Kuching. Dan ibu saya dihadiahi sebuah tas Burberry cantik dari salah seorang muridnya.
Alhamdulillah wa syukurillah
Aniliena
Yeayy!!
Hampir pertengahan tahun 2013.
Masih sibuk-sibuk mengurusi swami dan anak. Alhamdulillah jagoan neon saya baru satu dan belom ada planning buat ngasi dedek bayi buat si mmas, karena eh karena... ada beberapa planning yang skala prioritasnya diatas ‘nambah anak’.
Setelah dua tahun ini ngonline, chat sana sini, ngepesbuk, dan googgling, dan ngeyoutube, dan ngedownload sanah sinih, akhirnya saya memutuskan untuk mengaktifkan kembali account blog saya, yang alhamdulillaaaaaaahhhh... passwordnya masih inget. Hahaha. Berusaha untuk menggali kembali apa tujuan saya membuat account blog ini. Sekedar ikut-ikutan atau sekedar iseng nulis2 atau saya ingin mendapatkan sesuatu dari blog ini. Kepuasan pribadi? Menguji sampai mana kemampuan menulis saya? Atau apa? Atau mungkin saya cuma ingin energi uneg-uneg saya tersalurkan.
Soal ini, 2 tahun lalu saya punya sahabat. Very best friend ever lah. Segalanya saya bagi dengannya. Kesenangan, kesedihan, keceriaan, kemarahan, tak ada satu rahasiapun yang saya sembunyikan dari nya dan rahasia saya selalu aman ditangannya.
Lalu kenapa dia saya sebut sahabat saya 2 tahun yang lalu? Karena ternyata takdir menggariskan persahabatan dan pertemuan kami cukup sampai di 2 tahun yang lalu. Karena sakit, sahabat tersayang saya ini lebih dulu menghadap Illahi, kurang beberapa hari dari hari lahirnya yang selalu kami rayakan bersama. Entah sejak kapan, energi uneg-uneg saya menjadi sulit tersalurkan. Dulu, asalkan melintas sebuah ide tulisan di benak saya, saya bisa dengan mudahnya menulis. Walaupun tulisan saya tidak pernah saya publikasikan di media manapun. Tulisan saya dulu kadang hanya berada di secarik kertas, kemudian dibaca oleh sahabat saya, kemudian kami diskusikan bersama. Lalu secarik kertas tadi kemudian menjadi penghuni “papper box” kami yang tiba-tiba hilang dan tidak dapat saya temukan kembali. Saya jadi sering rindu pada sahabat saya ini, meski tidak pernah saya ungkapkan ke orang lain, termasuk kepada suami saya. Lalu jika saya sedang rindu saya hanya bisa menghadiahi sahabat tersayang saya dengan Surah Al-Fatihah dan Surah Yasiin. Mudah-mudahan dua amalan ini membuat sahabat saya dimudahkan.
Jadi, demikianlah. Mungkin. Penyebab saya ingin belajar menulis lagi. Agar segala sesuatu yang ada dibenak saya tersalurkan. Agar saya mulai terbiasa menulis tanpa berdiskusi dengan sahabat saya itu, karena toh, saya masih punya sahabat-sahabat lain yang mau diajak berdiskusi. Karena toh, setidaknya tulisan-tulisan saya nantinya mendatangkan manfaat paling tidak untuk diri saya sendiri lebih dahulu. Karena toh, menulis satu paragraf itu rasanya lebih bijaksana daripada berbicara satu jam.
Aniliena
"" Blog ini sedang dalam perbaikan ""